Buka jam 08.00 s/d jam 21.00 , Sabtu, Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Uncategorized » Kronologi Berislam
click image to preview activate zoom
Diskon
10%

Kronologi Berislam

Rp 90.000 Rp 100.000
Hemat Rp 10.000
KodeHRD-03
Stok Tersedia
Kategori Uncategorized
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

Kronologi Berislam

temyata”hanyalah
Saya dan mungkin juga anda temyata” hanyalah seorang muslim keturunan, kalau tak dapat dikatakanpenganut agama nenek moyang. Ya, Alhamdulillah karena jauhsebelumnya nenek moyang kita sudah beragama Islam.Dengan alasan sebagai orang awam, mungkin sebagianterbesar dari kita tidak pernah bertanya (paling tidak kepada dirikita sendiri), baik secara diam-diam maupun terang-terangan,mengenai apa sih esensi dari pada apa yang kita niatkan, apa yangkita ucapkan, apa yang kita baca, apa yang kita lakukan, dan atauapa yang kita kerjakan dalam ber-Islam selama ini. Kita hanyamenurut dan mengikuti apa yang kita lihat dan dilakukan olehorang tua kita bahkan oleh guru-guru kita. Orang tua atau guru-guru kita bersahadat, berdo’a, shalat, puasa dan seterusnya, makakita pun mengikutinya tanpa pernah bertanya apa esensi ataubahkan apa dasarnya kita melakukan itu semua. Padahal AllahSubhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya: “danjanganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuantentangnya.” (QS. Al-Isra’: 36). Jadi kita, manusia disuruhmenggunakan akal dan mencari tahu terlebih dahulu dalil-dalildalam melakukan suatu untuk dapat bernilai ibadah di sisi-Nya. Tidak hanya sekedar ikut-ikutan, melainkan memang kita telahmengetahui dalil, dasar dan tatacara pelaksanaannya, sesuai syarat dan rukunnya.
Coba kita merenung, seandainya suatu saat sekonyong-konyongada yang bertanya kepada kita tentang suatu ibadah yang secararutin kita selalu lakukan dengan istiqomah, padahal kitapunmelakukan ibadah tersebut karena mengikuti apa yang dikerjakanorang tua kita, atau guru-guru kila atau sebagian besar orang disekitar kita. Misalnya pertanyaannya seperti ini: “mengapa kita/anda shalat?” Apa jawaban kita/anda? Entahlah. Masih bagus kalau ibadah yang kita lakukan dengan ikut-ikutan tersebut memang benar ada dasarnya,bagaimana kalau ibadah yang kita lakukan tersebut tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam, atau bahkan oleh Khulafaur Rasyidin. Padahal Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). Bahkan dalam riwayat lain disebutkan bahwa amalan yang tidak sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam akan membawa kita ke neraka, karena menambah sesuatu (ibadah) yang baru dan diada-adakan (bid’ah secara terus menerus). Sebagaimana RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:
“Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An-Nasa’i)

Kronologi Berislam

Berat 300 gram
Kondisi Baru
Dilihat 14 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout