Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Heni
● online
Heni
● online
Halo, perkenalkan saya Heni
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 21.00 , Sabtu, Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Uncategorized » STRATEGI MITIGASI RISIKO PEMASARAN TEMPE
click image to preview activate zoom
Diskon
6%

STRATEGI MITIGASI RISIKO PEMASARAN TEMPE

Rp 159.840 Rp 169.800
Hemat Rp 9.960
KodeSMR-19
Stok Tersedia
Kategori Uncategorized
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

STRATEGI MITIGASI RISIKO PEMASARAN TEMPE

Makanan tradisional Indonesia yang dikenal sebagai “Tempe” terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan menggunakan Rhizopus sp. Pengolahan pada kedelai merupakan fermentasi tempe, yang menghasilkan bentuk yang padat dan merata. Kandungan 100 g tempe memiliki protein sebanyak 20,8 g yang merupakan sumber protein hewani seperti daging sapi, susu sapi, dan telur ayam yang memberikan keseimbangan gizi. Ada banyak lisin dalam protein kedelai yang berfungsi untuk meningkatkan sintesis protein, produksi hormon, enzim dan penyerapan kalsium. Menurut Winarno et al. (2017), asam amino adalah pembatas pada produk yang terbuat dari biji-bijian yang disebut lisin. Makanan Indonesia yang disebut “Tempe” adalah hidangan kedelai fermentasi tradisional yang sangat bergizi. Tempe mentah memiliki cita rasa khas yaitu sedikit masam serta memiliki aroma harum tempe segar.

STRATEGI MITIGASI RISIKO PEMASARAN TEMPE

Berat 300 gram
Kondisi Baru
Dilihat 396 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout