Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Heni
● online
Heni
● online
Halo, perkenalkan saya Heni
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 21.00 , Sabtu, Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Uncategorized » Novel Tulpen
click image to preview activate zoom
Diskon
7%

Novel Tulpen

Rp 70.000 Rp 75.000
Hemat Rp 5.000
Stok Tersedia
Kategori Uncategorized
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

Novel Tulpen

Judul :  Tulpen

Penulis : Dwi Permatasari

Kategori : Novel

Penerbit : Uwais Inspirasi Indonesia

 

“ Tulpen memaparkan pengalaman memaknai cinta dari empat anak muda.

Kemudian, makna ini menuntun pembaca pada titik balik menemukan hakikat diri

dari tiap tokohnya. Karya yang fresh, yang syarat dengan pesan advokasi spiritual

untuk menginterpretasikan pemahaman cinta yang inspiratif.

Novel ini adalah media bagi pembaca muda untuk menemukan keberlimpahan,

keikhlasan, pengorbanan cinta dan kemuliaan cita-cita”

Dr. Henni Gusfa,M.Si

(Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta, Penulis “Komunikasi Gender”)

“ Jujur saja, saya malu mengakuinya. Tapi saya menangis

membaca novel ini.Emosi serasa diaduk – aduk. Dari Paragraf

pertama saja, saya sudah kecanduan untuk terus membaca.

The Great Novel. “

Widi Yuritama Putra

Writer – Motivator – CEO Uwais Inspirasi Indonesia

Nice story.

Kisah cinta berbalut kemelut hidup yang tentunya banyak hikmah yang menyentuh.

Reza yang menyamar.Sedikit fiktif tapi mempermanis cerita.Cinta di akhir cerita

untuk semua.Menginspirasi bahwa keteguhan dan ketulusan hati akan membawa

kita pada cinta yang sesungguhnya.

Bravo!

( Istianingsih Sastrodiharjo – Dosen Universitas Mercu Buana, Penggiat Sastra)

Sinopsis

SINOPSIS “TULPEN”

Hafshah Tulpen harus rela meninggalkan ibunya di kampung yang berjualan kaos kaki tiga pasang sepuluh ribu, untuk melanjutkan kuliah di Jakarta bersama keluarga pamannya. Keanggunan dan kecantikan pemilik wajah blesteran Belanda-Sumatera itu membuat sahabatnya, Intan, iseng memasukkan foto Hafshah dalam kontes yang diadakan salah satu production House ternama. Untunglah Hafshah  hanya juara 3 karena dia sama sekali tidak berminat jadi bintang film. Dalam menjalani hidup, Wanita berjilbab itu selalu teringat pada salah satu mimpinya, yakni melihat gemerlap bintang di negeri surga bunga Tulip, yakni Belanda, berharap dia bisa menemukan salah satu famili almarhum ayahnya.

Pesona kecantikan Hafshah yang dibalut keanggunan jilbab membuat sutradara Alvin ingin menjadikannya sebagai bintang di filim religi yang lagi booming. Alvin mengutus keponakannya Reza Daccozio, sosok aktor tampan nan berbakat untuk menaklukan Hafshah. Namun, Hashah jelas menolak kontrak yang ditawarkan Reza. Hal ini membuat Reza tak percaya. Sejak kapan ada wanita yang menolak beradu actingdengannya? Tapi di sisi lain, Reza benar-benar mengagumi kecantikan Hafshah.

“Aktinglah sebelum berakting!” saran pamannya. Reza pun nekat menyamar sebagai Nur Riska yang mengenakan jilbab. Dengan alasan yang sangat mengharukan, dia berhasil masuk ke rumah keluarga paman Hafshah.

Tinggal satu rumah dan menyamar sebagai wanita berjilbab rupanya bukan perkara gampang. Namun, hal itu terbayar karena Reza menjadi lebih mengenal Hafshah meskipun Reza harus berkedok wanita berjilbab.

Berbeda dengan Reza yang yakin pada perasaannya, Ardi, calon dokter itu sedikit sangsi dengan perasaannya. Dia takut terjerumus dalam jurang nafsu dunia, namun di sisi lain, dia tidak bisa menghindar dari perasaannya. Dia pun rela mencari solusi terbaik saat Hafshah menderita katarak.

Mengetahui penyakit Hafshah mulai kronis, Reza menjadi takut. Dia akan menyumbangkan matanya jika itu perlu dilakukan. Tapi, perlahan Reza sadar. Cepat atau lambat dia harus membongkar penyamarannya sebagai Riska palsu. Saat waktu pembongkaran itu terjadi, Hafshah shock dan tak percaya jika selama ini dia satu rumah dengan lelaki. Ketika menyebrang, Hafshah tertabrak dan matanya terkena cerpihan kaca. Dia pun batal mengikuti program ke Amsterdam yang direkomendasikan Dr. Vanidia. Di titik itulah, Reza sadar jika dia bukan orang yang terbaik untuk Hafshah.

Kondisi Hafshah pasca kecelakaan semakin membaik. Namun, ketika membuka mata, dia tidak dapat lagi melihat ibunya karena ibunya sudah pergi untuk selama-lamanya. Untuk menghiburnya, Ardi datang dengan sebuket bunga tulip. Sedangkan Reza bertemu dengan mutiara terbungkus koran, seorang Ainul Basirah.

Novel Tulpen

Berat 300 gram
Kondisi Baru
Dilihat 671 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout