Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Heni
● online
Heni
● online
Halo, perkenalkan saya Heni
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 21.00 , Sabtu, Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Uncategorized » Amnesia Cinta
click image to preview activate zoom
Diskon
13%

Amnesia Cinta

Rp 65.000 Rp 75.000
Hemat Rp 10.000
Stok Tersedia
Kategori Uncategorized
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

Amnesia Cinta

Affan, begitu pemuda ini akrab disapa. Dia terlihat biasa-biasa saja, sampai akhirnya cinta itu datang dan mengubah pola pikirnya. Affan bertemu Thania sebagai cinta pertamanya di SMA namun dia pernah patah karena Thania. Perlahan dia belajar melupakan sampai akhirnya mengenal Okta yang menjadi sahabat baiknya selama ini. Di sisi lain, Thania kini sudah berbalik hatinya pada Rendy, cowok kenalan barunya.

6 suatu ketika, kecelakaan pesawat melanda Affan dan membuatnya lupa ingatan. Affan terpaksa menyerah pada sindrom “Amnesia Cinta”. Dokter sangat menyarankan agar Affan cepat belajar mencintai seseorang atau dia tak akan mengenal cinta selamanya. Bahkan dalam mimpinya, ada suara yang berteriak, “Rendy telah mati, Rendy telah mati. Dendam lama telah pergi.” Seiring berjalannya waktu, Affan mulai belajar menemukan cintanya.

Perkenalannya dengan Okta saat kuliah akhirnya menjadi titik temu pulihnya ingatan itu perlahan-lahan. Awalnya Affan benar-benar frustasi saat berhadapan pada keadaan dimana ia merasa tak bisa lagi mencintai setelah beberapa cerpen dia tulis dan beberapa cerpen dan novel romance sudah dia baca. Hampir saja dia merasa tak ada gunanya lagi dia berusaha dan akan kehilangan cinta untuk selamanya. Belum lagi bayangan misterius yang mengaku Rendy terus saja mengganggu kehidupan Affan dan Okta. Saat stress berkepanjangan, akhirnya Affan menyadari bahwa tak ada guna terus-terusan sedih, ada baiknya menyerahkan semua permasalahan kepada Allah. Di sisi lain, Okta yang terkena penyakit ginjal akut harus merelakan amnesia pada dirinya. Okta tak pernah tahu kalau selama ini dia mengalami amnesia bahkan sejak dia belum kuliah. Namun persahabatannya dengan Rin mampu mengalihkan dia untuk menjalani kehidupannya dengan tenang-tenang saja. Hingga akhirnya dia terpaksa harus merelakan ginjalnya diangkat. Tanpa disangka, Affan adalah dokter yang menangani operasi Okta. Ajaibnya, satu jam sebelum operasi rasa cinta itu datang lagi setelah dia berusaha merapal doa. Affan menyadari, kalau amnesianya selama ini terjadi karena dia terlalu memikirkan cinta dunia dan lupa kepada Allah. Sang pendonor tidak mau memberi tahu siapa dirinya sebenarnya hingga Okta benar-benar tenang dan siap menerimanya dan apapun pilihannya. Rin, sahabat dekat Okta dengan ikhlas mendonorkan ginjalnya dan berharap bahwa ginjal itu akan hidup dan berguna untuk Okta. Agar Rin dan sifatnya bisa hidup di dalam tubuh Okta, karena Rin menyayangi sahabatnya itu lebih dari dirinya sendiri. Dengan ikhlas Rin merelakan ginjalnya berpindah tuan karena Rin sendiri adalah korban kecelakaan dan harapan hidupnya sangat tipis sekali. Suatu hari, ketika Affan dan Okta sudah hidup bahagia dengan menikah, Affan menceritakan semuanya dan membacakan surat yang sudah dibuat Rin satu jam sebelum kematiannya,

“Untuk sahabatku, Okta.
Bahagia bisa mengenalmu. Canda tawamu, aku suka bagian terlucu dari dirimu itu; kebahagiaan. Lawakanmu yang garing selalu membuatku tertawa karena aku merasa ada keterikatan antara kita berdua. Kau menjadikanku hidup menjadi lebih berwarna. Aku tau, meski aku tak sempurna, tapi paling tidak cintaku ini sempurna untukmu, mungkin tidak sesempurna yang kamu mau. Tapi aku sudah berikan semuanya, organku ini semoga berguna untukmu. Biarkan sifatku ada bersamamu, tumbuh bersamamu. Okta! Aku menyayangimu melebihi aku menyayangi diriku sendiri. Jangan khawatirkan keadaanku, aku akan tenang. Bangga memiliki teman sepertimu

Lav U.”

Pada akhirnya, harus kau gantungkan semua masalahmu kepada Allah.

“Dan kami lebih depat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qoof: 16)

Amnesia Cinta

Berat 300 gram
Kondisi Baru
Dilihat 440 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout