Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Heni
● online
Heni
● online
Halo, perkenalkan saya Heni
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 21.00 , Sabtu, Minggu & Hari Besar Tutup
Beranda » Uncategorized » MEMASAK TANPA MINYAK GORENG
click image to preview activate zoom
Diskon
7%

MEMASAK TANPA MINYAK GORENG

Rp 93.000 Rp 100.000
Hemat Rp 7.000
KodeMTM-93
Stok Tersedia
Kategori Uncategorized
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

MEMASAK TANPA MINYAK GORENG

Manusia mengonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Makanan bisa
memberi manfaat dan masalah bagi kesehatan, oleh karena itu tubuh kita adalah
cerminan apa yang kita makan. Permasalahan kesehatan dapat disebabkan oleh
konsumsi makanan yang tidak seimbang, salah satunya kelebihan konsumsi lemak
(Sartika 2008). Lemak adalah salah satu komponen makanan yang memiliki fungsi
penting untuk tubuh. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi,
bagian dari membran sel, mediator aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menja-ga keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A,
D, E, dan K (Hanum 2016). Perbedaan lemak dan minyak terdapat pada bentuk wujud
fisiknya, jika pada suhu kamar berbetuk padat maka disebut lemak. Namun, jika pada
suhu kamar berbentuk cair, maka disebut minyak (Sumardjo 2008).
Minyak goreng merupakan bahan pangan yang dekat dengan sajian makanan bagi
orang Indonesia. Sebagian makanan sehari-hari orang Indonesia menggunakan
minyak goreng dalam proses pembuatannya, misalnya untuk menggoreng atau
menumis. Minyak goreng dalam pengolahan makanan berfungsi untuk menghan-tarkan panas, memberikan cita rasa gurih, tekstur makanan menjadi lembut dan
renyah, warna kecoklatan, dan mampu meningkatkan nilai gizi (Aladedunye dan
Przybylski 2009). Namun penggunaan minyak yang berlebihan dan berulang-ulang
dengan pemanasan tinggi dapat berdampak negatif bagi tubuh.
Minyak goreng yang digunakan berulang-ulang dengan pemanasan tinggi. akan
membentuk asam lemak trans di dalam minyak (Sartika 2009). Konsumsi asam
lemak trans berdampak negatif sama seperti asam lemak jenuh yaitu meningkatkan
kadar kolesterol LDL (de Roos 2001). Selain itu konsumsi lemak trans mengakibatkan
seseorang berisiko tinggi terkena penyakit diabetes (Hu et al. 2001) dan jantung
koroner (Oh et al. 2005).
Bahan makanan yang sehat bisa menjadi tidak sehat bila diolah dengan cara
digoreng, karena menggoreng makanan bisa membentuk asam lemak trans
(Hanum 2016). Untuk menghindari berbagai penyakit tersebut, Kementerian Keseha-tan Indonesia menganjurkan pembatasan konsumsi lemak atau minyak per orang
sehari sebanyak 5 sendok makan atau setara 67 gram (KEMENKES 2014). Selain itu,
pemenuhan kebutuhan lemak juga tidak hanya dari minyak goreng, namun dapat
diperoleh dari kacang-kacangan, alpukat, dan bahan pangan yang mengandung
lemak (Hanum 2016).

MEMASAK TANPA MINYAK GORENG

Berat 300 gram
Kondisi Baru
Dilihat 860 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout